KOTA MALANG - Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengangkat tema perkopian dalam orasi disertasinya dihadapan sejumlah penguji. Sidang disertasi Gus Irsyad berjudul “Pengembangan Kopi Kapiten Dalam Membangun Brand Kabupaten Pasuruan Sebagai Daerah/Kawasan Agropolitan”, dilakukan pada Jumat (20/5/2022) di Gedung Widyaloka UB.
Dalam disertasinya Gus Irsyad memaparkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai pemegang kebijakan memberikan dukungan secara penuh dalam proses pengembangan Kopi Kapiten dalam membangun brand Kabupaten Pasuruan sebagai daerah agropolitan dengan menyiapkan anggaran khusus untuk mendukung tenaga ahli pengembang brand Kopi Kapiten untuk melakukan pelatihan ataupun untuk kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan proses pengembangan brand Kopi Kapiten.
Baca juga:
Sri Hastjarjo, S Sos , Ph D: Pers dan Media
|
Dalam disertasinya Gus Irysad mengatakan Kebijakan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan adalah dengan melakukan pendataan yang terperinci dari masing-masing kelompok tani, sehingga kita dapat mengetahui seberapa banyak produk Kopi Kapiten yang sudah dipasarkan baik secara regional, nasional maupun internasional.
“Beberapa karakteristik yang berpengaruh dalam proses pengembangan Kopi Kapiten adalah harga, kemasan, kualitas, aroma, karakter, cita rasa, tekstur, pencarian, dan keunggulan. Sehingga terdapat Sembilan karakter yang berpengaruh dan perlu diperhatikan dalam proses pengembangan brand Kopi Kapiten, ”katanya.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik
|
Gus Irsyad menyelesaikan ujian disertasinya pada Program Doktor Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang dengan nilai A atau 89, 99.
Dosen penguji ujian disertasi Mohammad Irysad Yusuf antaralain Prof. Dr. Marjono, M.Phil, Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.agr.Sc., Ph.D, Fadilah Putra, S.Sos., M.PAff., Ph.D., Prof.Dr.Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU., dan Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si
Beberapa tamu undangan yang hadir dalam disertasi tersebut antaralain Walikota Pasuruan Drs. H. Saifullah Yusuf dan Ketua PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf. (*/Humas UB).