Alumnus Fakultas Hukum Unair Bukukan Kisahnya Jadi Wisudawan Berprestasi

    Alumnus Fakultas Hukum Unair Bukukan Kisahnya Jadi Wisudawan Berprestasi
    Alma Putri Dhiafira alumnus FH UNAIR penulis buku Ceritaku Menjadi Wisudawan Berprestasi. (Dok. Pribadi)

    SURABAYA - Bertepatan dengan tanggal cantik Selasa (22/2/2022) lalu, alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) Alma Putri Dhiafira meluncurkan buku keduanya yang berjudul Kisahku Menjadi Wisudawan Berprestasi. Peluncuran buku dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting.

    Dhea, sapaan karibnya, lulus dengan gelar Wisudawan Berprestasi pada wisuda periode September 2021 lalu. Lika-liku kehidupan perkuliahan ia tulis menjadi sebuah buku yang menginspirasi kaum muda.

    “Melalui buku ini aku bisa melakukan refleksi terhadap kuliah dan berterima kasih kepada para pihak yang telah percaya dan mendukung Dhea. Aku harap melalui passion-ku dalam bidang literasi bisa bermanfaat untuk orang banyak, ” ungkapnya.

    Bercerita mengenai bukunya, Dhea mengungkapkan bahwa karyanya kali ini bisa membantu mahasiswa memaksimalkan potensi semasa duduk di bangku perkuliahan. Tak hanya itu, mahasiswa juga bisa berkontribusi kepada masyarakat.

    Ini bukan pertama kalinya Dhea menulis buku. Kecintaan pada dunia literasi membuat Dhea enteng menulis buku dari berbagai pengalaman hidupnya. Sebelumnya, ia pernah menulis buku Kisahku sebagai Exchange Student untuk mengabadikan pengalamannya mengikuti Rotary Youth Exchange selama satu tahun di US saat SMA.

    “Setiap fase memiliki masa unik dan mengharubiru. Yang menurutku sangat membantu adalah banyak berkegiatan dan mengembangkan diri serta memiliki support system yang solid, ” ucap Dhea.

    Cover buku Alma Putri Dhiafira berjudul Kisahku Menjadi Wisudawan Berprestasi. (Dok. Pribadi).

    Dhea mengaku, titel Wisudawan Berprestasi yang melekat padanya memberikan kesempatan dan kemudahan berkarya. Meski begitu, ada suka dan duka dalam setiap perjalanan. Tak sekali dua kali Dhea merasa cemas memikirkan tulisannya yang dirasa tidak cukup bagus. Ada kekhawatiran tersendiri apakah karyanya bakal disukai masyarakat.

    “Tentu senang bisa berkarya dan membantu generasi muda. Ini juga bisa jadi bentuk legacy-ku dari momen penting dalam hidupku, ” ujarnya.

    Ke depan, Dhea berencana terus menyelami dunia literasi dan bidang pendidikan, serta pengembangan anak muda. Menurutnya, tidak ada yang bisa dicapai secara instan. Namun kita tidak boleh takut untuk melakukan hal baik yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.

    “Jangan takut untuk melakukan hal baik yang mungkin belum banyak orang lain lakukan, karena justru itu bisa menjadi keunikanmu, ” pesannya. (*)

    Penulis : Ananda Wildhan Wahyu Pratama

    Editor : Binti Q Masruroh

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ekonom UNAIR Paparkan Penyebab Kelangkaan...

    Artikel Berikutnya

    Lingkungan WIDODARI, Implementasi Program...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami