Achmad Sarjono
Achmad Sarjono
  • Aug 10, 2022
  • 4270

FKM UNAIR Gelar Pengabdian Masyarakat bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Sanjiwani Gianyar Bali

FKM UNAIR Gelar Pengabdian Masyarakat bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Sanjiwani Gianyar Bali
Potret Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pelatihan Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Sanjiwani Gianyar. (Foto: SS Zoom)

BALI - Keselamatan pasien merupakan hal yang penting diperhatikan bagi institusi pelayanan kesehatan. Pengimplementasian keselamatan pasien perlu terus dilakukan dan dibudayakan di institusi pelayanan kesehatan. Untuk itu, tim Pusat Riset Keselamatan Pasien UNAIR gelar pengabdian masyarakat dengan tajuk Pelatihan Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Sanjiwani Gianyar.

Pada kesempatan tersebut, asisten pengmas pusat riset keselamatan pasien, Muhammad Rizky Widodo mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut dilaksanakan di RSUD Sanjiwani dan diikuti oleh seratus tujuh puluh lima tenaga kesehatan dari bagian manajerial hingga pelaksana.

“RSUD Sanjiwani Gianyar Bali dipilih karena rumah sakit tersebut kesulitan dalam pelaksanaan sosialisasi terkait keselamatan pasien selama dua tahun terakhir akibat pandemi covid-19, ” ujarnya melalui keterangan tertulis pada Senin, (8/8/2022).

Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan secara daring melalui platform zoom meeting tersebut dikemas dalam bentuk pelatihan dengan memberikan materi, studi kasus dan sesi tanya jawab di akhir acara.

“Materi pelatihan diisi mengenai sasaran keselamatan pasien dengan rincian materi mengenai surgical safety dan budaya keselamatan pasien, komunikasi efektif bagi tenaga kesehatan, dan pencegahan pasien jatuh, ” tutur Rizky. 

Materi-materi tersebut dibawakan oleh narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Muhammad Ardian CL drSpOG MKes selaku manajer pelayanan medis RS UNAIR, Inge Dhamanti SKM MKes MPH PhD selaku ketua pusat riset keselamatan pasien UNAIR, dan Ika Nur Pratiwi SKep Ns MKep.

Disamping memberikan edukasi terkait keselamatan pasien, Pusat Riset Keselamatan Pasien juga mendukung akselerasi pencapaian SDGs dengan berusaha mempromosikan urgensi keselamatan pasien untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman, efektif, dan efisien.

Pada akhir, sambung Rizky adanya pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pasien terutama di RSUD Sanjiwani. “Kegiatan pengmas bisa menjadi bahan kajian untuk merumuskan formulasi pelatihan dan edukasi keselamatan pasien yang bermakna, efektif, dan efisien dalam meningkatkan praktik keselamatan pasien di Indonesia, ” tutupnya. 

Penulis: Indah Ayu Afsari

Editor: Nuri Hermawan

Bagikan :

Berita terkait

MENU