Lulusan Terbaik D4 ITS Evaluasi Pembuatan Pelat Bangunan

    Lulusan Terbaik D4 ITS Evaluasi Pembuatan Pelat Bangunan

    SURABAYA— Rasa bahagia ketika dinobatkan sebagai lulusan terbaik meninggalkan kesan tersendiri bagi penerimanya.  Setidaknya, hal itulah yang kini dirasakan oleh Ratri Fahrur Krisbiantoro, penyandang gelar wisudawan terbaik jenjang Diploma IV (D4) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3, 62. Lewat tugas akhirnya, Fahrur memberikan alternatif metode pelaksanaan konstruksi pada pelat lantai bangunan.

    Lelaki yang kerap disapa Fahrur ini menjelaskan, ia sebelumnya telah menyelesaikan studi Diploma III (D3) di Politeknik Negeri Semarang. Selain itu, ia juga berkesempatan bekerja sebagai management trainee di PT Jaya Beton Indonesia sebelum akhirnya ter-PHK akibat dampak pandemi.

    Alih-alih putus asa, wisudawan peraih gelar cumlaude ini justru melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk melanjutkan studinya. Melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), ia akhirnya bisa mewujudkan mimpinya menimba ilmu selama tiga semester di salah satu kampus teknik terbaik di Indonesia yaitu ITS.

    Pada masa studinya di ITS, Fahrur memanfaatkan pengalamannya tergabung dalam Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan RSUD Tidar Kota Magelang semasa bekerja sebagai sumber tugas akhirnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukannya di tempat tersebut, proses pembuatan struktur pelat lantainya masih menggunakan metode konvensional cor in-situ. Teknik ini berarti beton langsung dicor di tempat pada lokasi elemen struktur yang direncanakan. 

    Pria besutan Program Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan Sipil (S.Tr-TRPPBS) ini menuturkan, penggunaan  metode tersebut masih memiliki beberapa kekurangan. Yaitu metode pelat konvensional sangat dipengaruhi oleh cuaca dan tenaga kerja yang digunakan. “Ini menyebabkan waktu pengerjaan menjadi lebih lama, kualitas yang kurang terkendali, serta biaya produksinya menjadi lebih mahal, ” ungkapnya, Selasa (29/3/2022).

    Ratri Fahrur Krisbiantoro yang berhasil menjadi lulusan terbaik diploma (D4) di Wisuda ke-125 ITSAdapun solusi yang diberikan Fahrur pada Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan RSUD Tidar Kota Magelang yang terdiri dari satu basement dan delapan lantai, yaitu elemen pelat lantai yang semula dikerjakan dengan metode cor in-situ akan diubah menjadi metode precast half slab. “Metode ini memungkinkan beton dicetak terlebih dahulu kemudian diangkut dan dipasang pada tempatnya, ” jelas lelaki kelahiran Temanggung ini. 

    Menurutnya, metode precast half slab akan cocok diterapkan pada bangunan RSUD Tidar Kota Magelang karena bangunan bersifat typical serta repetisi pada pelat lantainya. “Sehingga metode tersebut dapat menjadi alternatif dalam pelaksanaan pembangunan yang dapat mempercepat waktu serta menghemat biaya pekerjaan proyek konstruksi, ” tutur Fahrur.   

    Selama masa studinya, Fahrur mengalami kendala yang dikarenakan terbatasnya diskusi tatap muka. Namun, ia membeberkan, dirinya kerap kali mengulas kembali apa yang telah didapatnya di kelas dan menggunakan berbagai literatur yang ada di internet untuk menjawab keingintahuannya. “Dengan ini, saya bisa mengejar di mana saya kurang tau dalam materi kuliah, ” jawabnya mengingat kembali. (*)

    Reporter: Tyara Novia Andhin

    Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Resmi Dikukuhkan, 559 Mahasiswa Lulus pada...

    Artikel Berikutnya

    Atase Kerjasama Pendidikan Kampus Perancis...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami