KOTA MALANG - Mahasiswa KKN-DM Universitas Brawijaya (UB) mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan eco enzyme di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang untuk membantu memecahkan permasalahan warga terkait sampah, Sabtu (20/8/2022).
Peningkatan jumlah manusia meningkatkan jumlah produksi sampah, terutama sampah yang berasal dari rumah tangga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang tahun 2018-2020 , Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang mengalami peningkatan jumlah penduduk.
Namun, peningkatan jumlah penduduk ini tidak meningkat dengan peningkatan jumlah TPS. Jumlah penduduk yang meningkat namun tidak ada fasilitas dan pengelolaan sampah yang baik dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan mulai dari lingkungan hingga dapat mengganggu kesehatan.
Hal ini mendorong para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Doktor Mengabdi (KKN-DM) Universitas Brawijaya (UB) yang dibimbing oleh Dr. Ir. Agustina Shinta Hartati Wahyuningtyas, MS selaku Ketua DM dan Anisa Aprilia, SP., MP., MBA selaku Dosen Pembimbing Lapang untuk mengembangkan konsep eco-community di pemukiman Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
“Kegiatan yang dilakukan yaitu pemberdayaan terhadap ibu-ibu rumah tangga melalui pengelolaan sampah organik rumah tangga menjadi eco enzyme, cairan serbaguna yang mudah dibuat, ” kata Agustina Shinta.
Eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik, gula/molase, dan air dengan perbandingan 3:1:10. Cairan ini difermentasikan selama tiga bulan untuk dapat digunakan sebagai hand sanitizer, disinfektan alami, pupuk, dan obat luka luar.
Dalam kegiatan ini, tim KKN-DM UB berkolaborasi dengan komunitas Eco Enzyme Nusantara (EEN). Salah satu kegiatan pemberdayaan di RW 08, dihadiri oleh Dr. Riyanti Isaskar, SP, M.Si ., dosen FP UB yang juga merupakan penggiat eco enzyme yang tergabung ke dalam EEN.
Selain penyuluhan tentang eco enzyme, mahasiswa KKN-DM UB juga memberikan pelatihan pembuatan sabun organik dengan memanfaatkan eco enzyme sebagai antiseptik, mengingat eco enzyme tidak boleh diperjualbelikan.
Kegiatan pembuatan sabun organik diberdayakan untuk ibu-ibu PKK RT di beberapa RW percontohan di Kelurahan Lesanpuro, yaitu RW 02, 06, dan 07.
Baca juga:
Dosen FTP Ajak Warga Jatisari Kelola Sampah
|
Sabun yang dibuat berupa sabun padat untuk mandi dan sabun/detergen cair yang dapat digunakan untuk mencuci tangan, baju, dan piring.
Selain kegiatan eco enzyme juga diisi dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan kompos oleh para mahasiswa. Para mahasiswa KKN-DM berharap dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan, konsep eco community di pemukiman Kelurahan Lesanpuro dapat terwujud. (TKA/Humas UB).