SURABAYA - Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) Periode 66 Universitas Airlangga memiliki program kerja khusus yang diwajibkan tercantum dalam pelaksanaannya. Beberapa bidang di antaranya adalah ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Begitu pula dengan Kelompok Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Kelompok ini memiliki keempat program tersebut yang diselenggarakan sejak pertengahan Juli hingga Agustus mendatang.
Siti Nur Hilmin selaku ketua KKN menyebutkan, kelompok mereka memiliki program unggulan di masing-masing bidang, salah satunya bidang ekonomi. Pada Selasa (26/7/2022) lalu, mereka melakukan pendampingan dan analisis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di Desa Wringinrejo.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik
|
“Pemilihan UMKM yang didampingi didasarkan pada rekomendasi perangkat desa. UMKM terpilih merupakan UMKM yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan dan peninjauan, ” jelasnya.
Dalam hal ini, UMKM terpilih berasal dari usaha Batik (Sentra Batik Bahar Buana) yang telah berjalan selama 10 tahun. Mahasiswa yang biasa disapa Hilmin tersebut menjelaskan, usaha ini sempat mengalami kemunduran dan pengurangan produksi akibat pandemi. Namun, tidak lama setelah itu, Bahar selaku pemilik UMKM menyusun ulang strategi pemasaran dengan baik dan unik untuk memulihkan krisis yang sebelumnya terjadi.
“Strategi yang disusun masih berkaitan dengan budaya lokal dan keunikan kain batik apabila seseorang menggunakannya, ” ujar Bahar.
Mengenai hal tersebut, Bahar melanjutkan, strategi dengan kekentalan budaya akan dengan mudah menggaet daya tarik konsumen. Keunikan yang disertakan mampu memberikan perbedaan yang mencolok ketika batik tersebut dikenakan.
“Tahap promosi ini sudah sampai pada mancanegara. Batik kita sudah banyak digunakan oleh turis asing yang datang ke Banyuwangi, ” ungkap Bahar.
Sementara Hilmin menyebutkan, usaha ini telah mencapai pada puncak promosi yang cukup bagus. Pendampingan yang dilaksanakan oleh kelompok KKN kepada usaha batik memberikan kebermanfaatan dua arah.
Selain itu, kisaran harga yang diberikan kepada konsumen masih menunjukkan angka normal. Namun hebatnya, Batik Bahar telah mencapai tahap produksi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan pemilik usaha serupa.
“Kualitas batik yang diberikan dengan strategi promosi yang baik akan mempengaruhi keberlangsungan usaha yang jalankan, ” pungkas Bahar mengakhiri. (*)
Penulis : Azka Fauziya
Editor : Binti Q. Masruroh