Serahkan 13 Anggrek Endemik Semeru, TNBTS Dukung ITS Smart Eco Campus

    Serahkan 13 Anggrek Endemik Semeru, TNBTS Dukung ITS Smart Eco Campus

    SURABAYA - Smart Eco Campus yang telah dideklarasikan sejak tahun 2011 oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus diberdayakan dan berperan aktif dalam pengembangan ilmu dan teknologi yang berwawasan lingkungan. Mendukung hal tersebut sekaligus konservasi di kampus ITS, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyerahkan 13 jenis tanaman anggrek Semeru di halaman Gedung Rektorat ITS, Rabu (13/4).

    Pada kesempatan kali ini, Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi ITS Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng menjelaskan, Smart Eco Campus ini bukan hanya sebatas jargon kampus semata, tetapi diarahkan untuk mencapai target social engineering. Tak hanya itu, ITS juga diharapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menjadi penggerak masyarakat.

    Sebagai penggerak, ITS ditargetkan untuk mengubah pola pikir atau mindset masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk bertransformasi agar dapat berkontribusi lebih terhadap lingkungan hijau. Hal tersebut dapat menjadi sebuah siklus paten di kehidupan masyarakat. “Bersama kita terapkan transformasi mindset daripada teknis belaka, ” tandasnya memotivasi.

    Penyerahan buku trilogi Biodiversity in ITS oleh Wakil Rektor III ITS Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng kepada Plt Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani SHut MAp MEnv

    Dosen dengan panggilan Doddy itu juga mengungkapkan harapannya agar TNBTS dapat bekerja sama hingga mencapai Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan beberapa departemen di ITS. Sehingga bisa untuk menunjang riset dan inovasi di ranah ekologi, botani, dan kultur jaringan. “Apabila memungkinkan, bisa diteruskan untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), ” ujarnya.

    Menurut Doddy, program MBKM ini nantinya akan dirancang sedemikian rupa untuk melakukan penelitian dan bantuan sumber daya manusia (SDM) di TNBTS. Di sini, para mahasiswa diharapkan dapat belajar langsung mengenai pemetaan, analisis kebutuhan aspek konservasi, kehutanan lingkungan, hingga nantinya dapat diarahkan untuk merencanakan konsep pengembangan hutan kampus.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani SHut MAp MEnv mengungkapkan, TNBTS dengan senang hati memberikan hasil konservasi tanaman anggrek Semeru ini kepada ITS. “TNBTS juga dengan semangat mendukung program ITS Smart Eco Campus, terlebih jika memang membutuhkan banyak tanaman dan bantuan penghijauan lingkungan, ” tegasnya.

    Proses penanaman salah satu jenis anggrek Semeru dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di halaman Gedung Rektorat ITS

    Disebutkan pula oleh Novita, kegiatan penyerahan tanaman ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak lama, tetapi memang perlu kajian lebih dalam untuk disesuaikan dengan kondisi lingkungan Surabaya. Diperlukan pula perhatian khusus pada ketersediaan anggrek Semeru yang dihasilkan dari konservasi orchidarium di TNBTS. “Setelah melewati uji coba terhadap beberapa lingkungan, akhirnya diberanikan diri untuk mengirimkan anggrek ke ITS, ” ungkapnya.

    Perlu diketahui, 13 jenis anggrek yang dikirimkan ini merupakan hasil dari taman anggrek di Resort Ranu Darungan, Desa Pronojiwo, Lumajang yang dibangun pada tahun 2017 melalui proses kajian ekologi dan sosial yang intensif. Beberapa anggrek utama yang dikirimkan adalah Arundina graminifolia (D.Don) Hochr. dan Acriopsis liliifolia (Koen.) Ormerod. “Jenis anggrek ini diperoleh dari hasil pembiakan biji secara in-vitro oleh putra daerah, ” jelas Novita bangga.

    Terkait dukungan untuk ITS Smart Eco Campus, TNBTS juga diskusikan terkait peluang kerja sama yang ditawarkan oleh ITS dalam hal konservasi dan penelitian anggrek di Indonesia. Tertarik pula pada sebuah ide destinasi wisata minat khusus yang ditujukan sebagai sarana edukasi tertentu sambil berwisata wisata, di mana hal ini didukung oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS yang memiliki bidang khusus perencanaan wisata.

    Jajaran pimpinan ITS dan tim ITS Smart Eco Campus bersama tim dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menunjukkan tanaman anggrek endemik Semeru yang diserahkan kepada ITS

    Novita menuturkan bahwa TNBTS sudah siap dengan berbagai kegiatan konservasi, perlindungan dan pengawasan kawasan yang berupa penanaman, pemadaman kebakaran hutan, patroli bersama Masyarakat Mitra Polhut (MMP), hingga sosialisasi dan pencegahan kebakaran hutan. “Dilihat dari prospek dan kebutuhan, tinggal disiapkan berkas-berkas penunjangnya, ” ujarnya.

    Di akhir acara, dengan adanya penyerahan tanaman anggrek Semeru kepada ITS ini, kedua pihak terutama ITS berharap agar TNBTS dapat dengan segera untuk menindaklanjuti beberapa tawaran kerja sama. Antara lain yang terkait dengan program MBKM, penelitian bersama, dan konservasi tanaman di ITS.  (HUMAS ITS) 

    Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Kiat Menulis Esai untuk Tingkatkan Peluang...

    Artikel Berikutnya

    Jejak Andin Double Degree Hingga ke Chongqing...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani di Lampung, Tingkatkan Pemahaman Digital dan Pendanaan Usaha
    Hidayat Kampai: Generasi Stroberi? Bukan, Kami Ini Generasi Guava yang Tangguh!
    Hendri Kampai: Puluhan Tahun Mengabdi, Apa yang Kalian Harapkan, Guru Honorer?

    Ikuti Kami