Pojok Baca, Proker Mahasiswa Fapet Universitas Brawijaya dalam Program Kampus Mengajar

    Pojok Baca, Proker Mahasiswa Fapet Universitas Brawijaya dalam Program Kampus Mengajar

    Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Mohammad Syahrial turut berkontribusi dengan mengikuti program kampus mengajar. 

    Dia ditempatkan di SDN Gayam 2 Kota Kediri selama lima bulan, mulai 2 Agustus hingga 17 Desember 2021. Bersama Dr. Dedes Amertaningtyas, S.Pt. M.P. sebagai dosen pembimbing, ia membuat program kerja bernama pojok baca, yaitu Project Based Learning, adaptasi teknologi administrasi dan pengelolaan aplikasi E-Learning.

    Menurut Syahrial, problematika di SDN Gayam 2 adalah kondisi sosiologis masyarakat dan tenaga pendidik yang kurang mendukung proses pembelajaran adaptif dan inovatif selama menghadapi kondisi pandemi. Analisa tersebut diperoleh dari haril koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat dan sekolah.

    Kampus mengajar merupakan program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kolaborasi dengan Direktorat Sekolah Dasar dan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 

    Tujuannya, memberikan kesempatan serta tantangan bagi mahasiswa dalam mengahadapi masa pandemi untuk mengembangkan diri demi memberikan pendidikan yang merata, " ujar Syahrial dalam rilis yang diterima wartakampus.com, Jum'at (4/2/2022).

    Peserta program itu adalah mahasiswa dan dosen dari Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia. Kemudian seleksi penempatan disesuaikan dengan bidang keilmuannya oleh Kemendikbud Ristek. 

    Dalam pelaksanannya mahasiswa terjun secara langsung untuk memberikan kontribusi nyata bagi keberlangsungan pendidikan yang lebih sinergis guna mendukung pendidikan nasional. Sedangkan dosen menjadi dosen pembimbing untuk memberikan beberapa inovasi tambahan, " terangnya.

    Sasaran yang dituju adalah tingkatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), terdampak 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar). Agenda kampus mengajar terbagi menjadi tiga kegiatan, pertama pra-penugasan dilakukan dengan pembekalan mahasiswa dan koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan sekolah setempat. 

    Kedua, tahap penugasan dimana mahasiswa terjun ke sekolah untuk menerpakan program kerja yang telah disusun. Langkah terakhir adalah penugasan yangmana mahasiswa melaporkan secara langsug kepada Kemdikbud Ristek serta melakukan evaluasi dampak pelaksanaan selama mengikuti program, " pungkasnya. (dta/Hms/Jon)

    KOTA MALANG
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mahasiswa Fapet UB Ikuti Studi Independen...

    Artikel Berikutnya

    Jurusan Sosiologi Jadi Percontohan FISIP...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami